Kamis, 20 Desember 2007

Second poetry...

Tepat ketika cahaya kelabu

fajar memenuhi kamar

Tampak bunga yg basah

karena umbun

sayup sayup aq dengar setetes air

embun jatuh tertiup angin,menyatu dengan kumpulan air

genangan air kecil itu mengalir,menyusuri hingga ke palung hati yang terasa mati

sejuk dan beningnya terasa seperti melihat senyuman putri

di malam malam hangat musim semi

permainan seruling dan koto berpadu serasi,membuat iri pelantun puisi

di bawah bulan tangannya bergerak laksana daun mengapung di atas air

setetes air hunjan jatuh muncul di atas kertas

kiranya ini bukan akhir dari musim semi

maaf, aq harus berhenti sebentar,sebelum komonoku basah dengan air mata

agar aq tidak melihat jatuhnya kuncup kuncup sakura


________________________________________________________

Thank u so much for ur time...

Tidak ada komentar: