Selasa, 19 Februari 2008

Mati itu spektakuler...!

Apa mungkin aku terlalu santai...? belakangan yang ada di kepala hanya hanya mikirin urusan duniawi! Mulai dari mikirin kerjaan yang kayaknya semakin numpuk n gak da semangat buat nyelesainnya, ngejar setoran buat persiapan pindahan dengan cara nambah jam terbang private :P, ngeganti PC yg ada ma laptop baru, liburan ke Garut sekalian naek gunung, dan hal-hal lain yg emang toh cuma duniawi.

trus yang ukhrowinya...?selama ini aku cuma ngejalanin rukun Islam dan meyakini rukun Iman aja! itu juga yg rukun Islamnya baru 4 yang aku jalanin, secara ibadah haji mah baru impian belaka...tanpa berpikir kapan aku nambah hafalan Quran, kapan aku bisa nambah shalat sunat, puasa sunat, nambah jumlah infaq, dsb...

ugh... betapa lalainya aku selama ini.
Astagfirullahaladzim...

Tapi pagi ini, saat kubaca sepintas buku yang tergeletak di kasur roomateku yang berjudul "Mati itu spektakuler", karya Khawaja Muhammad Islam, aku merinding pas baca prefacenya yang kurang lebih ada kata-kata seperti ini:
____________________________________________

... setiap orang ini-orang ini merasa enggan menoleh kepada kematian, bahkan untuk sesaat pun. tapi, ketika janji Tuhan tentang kematian datang, mereka terlempar ke dalam lubang dan jatuh dari istana-istana mereka yang tinggi, masuk ke dalam bumi. Mereka diangkat dari kasur-kasur yang empuk dan di bawah gemerlap lampu-lampu listrik untuk dilemparkan ke dalam kegelapan kuburan. Mereka sedang berasyik masyuk ketika tiba-tiba diserahkan kepada cacing-cacing dan serangga. Alih-alih menikmati makanan dan minuman, mereka bermandikan debu, emnjadikan tahanan yang kesepian tanpa seorang pun teman........

kehidupan abadi tak pernah berakhir, dan berkahnya tak kan ada habisnya. sayangnya, akal budi kita dikaburkan oleh ketidaksadaran. Kita terpikat oleh hiasan ruang tunggu stasiun ini, dimana masa tunggu kita akan berakhirnya dengan datangnya kereta yang kita tunggu dan tentunya telah dijadwalkan. Tentunya akan sangat menguntungkan jika seseorang dalam masa menunggunya yang pendek ini disibukkan dengan persiapan dan merencanakan barang-barang yang akan dibawanya dalam perjalanannya agar berguna kelak di tempat kedatangannya yang abadi. sebaliknya, jika dia membuang waktu singkatnya yang berharga dengan bersantai mengelilingi tempat itu, sambil berusaha membersihkan dan emnata ruang tunggu tersebut, dan yang lebih bodoh lagi sambil menyibukan diri memebli cermin dan peta untuk digantungkan di ruangan itu, sementara barang-barangnya sendiri tercecer. maka dia tak hanya akan kehilangan waktunya yang berharga, tapi juga barang-barang berharganya.

_________________________________________

Nah baru baca prefacenya aja dah bikin aku merinding apalagi membaca keseluruhannya...
So, finally aku memutuskan untuk menjadikan buku tersebut sebagai teman sebelum tidurku di minggu ini..

sahabatku, betapa pun lamanya kehidupan dunia ini, ia adalah fana dan pasti berakhir, dan betapapun besar kepemilikan dunia ini, suatu saat ia harus ditinggalkan.....

Tidak ada komentar: