Kamis, 29 Maret 2012

Berhematlah dengan janji

"Janji adalah hutang".
Mungkin orang sudah banyak mendengar tentang hal itu. Tapi mengenai implementasi kalimat itu dalam kehidupan sehari-hari sepertinya masih menjadi hal yang berat bagi sebagian orang. Janji sangat mudah diucapkan dan dengan mudah pula diobral begitu saja. Padahal seandainya benar-benar diresapi. Ketika kita tidak menepati janji, maka kita akan mempunyai hutang yang tentunya harus dibayar. Karena Sang Maha Menepati janji sudah mengatakan bahwa hutang ini adalah urusan yang akan dimintai pertanggungjawabannya kelak di akhirat, dan bahkan gara-gara hutang ini, seseorang bisa terhalangi untuk masuk surga.

Ketika berani berjanji, artinya kita sudah mempertaruhkan surga -harapan akhir semua manusia. Jika surga sebagai taruhannya, maka sesungguhnya janji itu merupakan sesuatu yang sangat teramat mahal.

Manusia memang masih sering memahami pepatah atau petunjuk hanya sebagai mantra, bukan memaknai dengan dalam dan kemudian menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Padahal petunjuk diciptakan untuk membawa kita ke jalan yang benar. Sebagaimana Al-Quran diciptakan oleh-Nya agar kita bisa sampai ke Surga-Nya.

Alangkah bahagianya seandainya kita termasuk orang yang memahami petunjuk itu, yang juga memuat petunjuk tentang janji sebagai sebuah hutang, dan mengingatkan kita akan berartinya sebuah janji.

Karenanya, berhematlah dengan janji.

Tidak ada komentar: